3 Hal Penting Dalam Melayani Tuhan.
Kita sering berpikir bahwa yang pantas melayani Tuhan adalah pendeta, majelis jemaat atau penatua gereja. Namun, dalam Alkitab tidak tercatat bahwa seseorang harus menjadi pendeta, majelis atau penatua gereja untuk melayani Tuhan. Melayani Tuhan juga tidak menuntut kita harus sekolah yang tinggi, memiliki gelar tertentu, harus kaya raya, mempunyai jabatan dan posisi dalam suatu instansi, atau memiliki paras yang cantik, ganteng dan menarik; melainkan sikap hati kita yang siap mau melayani Dia, Tuhan yang hidup, Pencipta alam semesta. Ada tiga hal penting yang mesti kita ingat dalam sebuah pelayanan dimanapun kita berada.
Pertama, bertobat. Untuk melayani Tuhan, hal utama adalah seseorang harus bertobat dari kebiasaan hidupannya yang lama dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam kehidupan pribadinya. Ketika ia menerima pertobatan berarti seluruh hidupnya diperbaharui. Ia juga siap menyangkal diri, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Tuhan. Sebagaimana bunyi Firman Tuhan dalam kitab Lukas 9:23 TB: "Kata-Nya kepada mereka semua: ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku". Menyangkal diri artinya memprioritaskan seluruh kehidupan kita pada apa yang Tuhan kehendaki bagi kita, dan bukan pada keinginan kita semata, karena keselamatan yang kekal hanya diperoleh dari Tuhan. Sementara memikul salib berarti meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi, dan berpegang teguh pada nilai-nilai sorgawi yang bersifat kekal, bahkan secara fisik, kita pun rela mati demi menjadi seorang pengikut Kristus.
Melayani, melayani lebih sungguh. Melayani, melayani lebih sungguh. Tuhan lebih dulu melayani kepada ku. Melayani, melayani lebih sungguh.
Sebuah lirik rohani yang sangat indah, dan tentu sudah tak asing lagi di pendengaran kita. Kolose 3:23 TB mengingatkan kita: "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia". Amin! Melayani Tuhan berbeda dengan melayani manusia. Melayani manusia hanyalah semu, ada batasnya. Tetapi melayani Tuhan tak ada batasnya, dan bersifat kekal. Ketika kita berkomitmen untuk melayani Tuhan dengan segenap hati kita, maka situasi apapun: siang atau malam, hujan maupun panas terik, sukacita maupun dukacita kita, saat terdapat banyak atau sedikit orang yang berkumpul, dan berbagai tantangan maupun rintangan yang kita alami; kita akan tetap maju dalam mengiring Tuhan, sampai saat dimana Ia berkehendak memanggil kita kembali ke pangkuanNya.
Ketiga, melayani Tuhan dengan apa yang ada pada kita. Kadang, dalam sebuah pelayanan, ketika kita diberikan sebuah tanggung jawab untuk dikerjakan, adakalanya kita merasa keberatan, tak sanggup, minder atau kurang percaya diri, ataupun menganggap bahwa pekerjaan yang diembankan pada kita mungkin tidak sesuai dengan keinginan kita. Sehingga kita cenderung merasa masa bodoh bahkan menolak untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepada kita. Akan tetapi, perlu kita sadari bahwa Tuhan menciptakan setiap orang begitu unik dan berbeda. Dan tak dimungkiri bahwa setiap kita pun, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan demikian, berusahalah untuk tidak menilai kekurangan diri kita sendiri secara terus menerus, namun percaya bahwa kalian juga mempunyai kelebihan tersendiri yang patut dibanggakan. Misalnya, jika diantara kalian ada yang memiliki talenta bermain alat musik, seperti gitar, keyboard atau drum, maka berikanlah yang terbaik kepada Tuhan melalui kelebihan yang kalian miliki tersebut. Apabila ada yang bisa bernyanyi walaupun tidak memiliki suara yang indah bak artis profesional, jangan merasa malu dan minder, namun tetaplah fokus, dan gunakanlah bakat yang ada untuk memuliakan nama Tuhan. Sama halnya, jika ada yang melayani sebagai seorang Worship Leader, Singer, kostor, penasehat, serta berbagai tugas lainnya dalam sebuah jemaat; maka lakukanlah yang terbaik kepada Tuhan dengan giat, tekun dan setia. Firman Tuhan berkata: "Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" (Galatia 6:7b TB). Kiranya Tuhan Yesus Kristus, Raja diatas segala raja, senantiasa memberkati kita semua.
Komentar
Posting Komentar