Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Mari Jaga Dan Pelihara Lingkungan Disekitar Kita .

Sebentar lagi kita akan merayakan World Environment Day atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Tahun ini, hari perayaannya jatuh pada Minggu, 5 Juni 2022. Hari Lingkungan Hidup Sedunia dirayakan setiap tahun sama seperti hari Internasional lainnya, yang juga memiliki concern serupa tentang lingkungan. Misalnya, International Earth Day atau Hari Bumi Sedunia diperingati pada 22 April, sementara World Clean Up Day dirayakan pada 17 September guna mengajak partisipasi masyarakat global untuk membersihkan lingkungan dari berbagai limbah, dan World Tree Day atau Hari Pohon Sedunia juga diperingati setiap tahun pada tanggal 21 November. Di Indonesia, tanggal 10 Januari adalah Hari Lingkungan Hidup Nasional. So, bagi kalian yang belum tahu, catat ya!

World Environment Day merupakan momentum yang penting untuk menggugah kesadaran, kepedulian serta menumbuhkan rasa tanggung jawab kita sebagai warga bumi terhadap pelestarian lingkungan disekitar kita. Perayaan Hari Lingkungan Hidup sedunia kali ini mengambil tema: #OnlyOneEarth atau Hanya Satu Bumi. Dilansir dari situs genevaenvironmentnetwork.orgOnly One Earth sebenarnya adalah motto yang digunakan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sejak pertama kali menetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia di kota Stockholm pada tahun 1972. Motto yang digunakan 50 tahun lalu tersebut, diusung kembali tahun ini sebagai tema perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, karena tentu masih ada relevansinya. 

Tema #OnlyOneWorld mengingatkan kita bahwa planet bumi, rumah kita, memang hanya satu. Tidak ada dua atau tiga bumi. Dengan demikian, maka kita harus peduli dengan cara menjaga, memelihara, serta melestarikannya. Sebagai contoh, tidak menebang pohon atau membunuh satwa liar maupun membuang sampah sembarangan di lingkungan. Disamping itu, kita pasti pernah belajar dan tahu bahwa bumi adalah salah satu planet yang terdapat di Tata Surya selain ketujuh planet yang lain: Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Keunikannya; bumi adalah satu-satunya planet  yang terdapat kehidupan. Bersyukur bahwa manusia, hewan dan juga tumbuhan diciptakan dan ditempatkan di sebuah planet yang sangat indah dan begitu istimewa oleh Tuhan Allah, Pencipta alam semesta.  

Nah, melalui momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini, saya ingin mengajak warga masyarakat, secara khusus yang berdomisili di kota Agats dan sekitarnya; semoga dengan melakukan 3 hal berikut ini, kita senantiasa mau peduli dan memelihara lingkungan disekitar kita:  

1. Berbagi foto alam favorit kalian di media sosial. 

Salah satu cara untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah dengan membagikan foto alam disekitar kita. Gambar yang  kalian share bisa berupa hewan, burung, serangga,  maupun tumbuhan tertentu yang kalian suka, atau juga pemandangan alam rawa Asmat yang hijau, serta sungai yang berkelok-kelok bagaikan ular. Jika kalian mau, kalian bisa menuliskan deskripsi singkat dan menarik tentang foto yang kalian share tersebut. Sangat mudah kan? Good luck!

2. Menghormati mahkluk hidup yang lain.

Ketidakadilan selalu saja terjadi dalam kehidupan kita. Salah satu bentuk ketidakadilan yang kerapkali kita lihat, dan dengar adalah antar manusia dengan alam. Alam memiliki peran yang sangat vital yaitu sebagai sumber kehidupan bagi manusia, hewan, dan juga tumbuhan. Namun, kadang sebagai manusia, kita merasa lebih superior, sehingga sikap kita yang seharusnya mengasihi dan mempedulikan mahkluk hidup yang lain, justru menimbulkan tindakan dan perilaku yang menyakiti kehidupan mereka. Membunuh satwa liar, seperti menembak burung menggunakan senjata api maupun kartafel sebagaimana yang seringkali kita jumpai di sekitar tempat tinggal kita, adalah sebuah tindakan yang tidak terpuji. Secara sadar maupun tidak sadar, kita telah merusak kehidupan ciptaan Tuhan yang lain. Demikian pula dengan hal menebang pohon. Menebang pohon secara liar dapat memusnahkan habitat hewan dan burung, serta merusak alam dan lingkungan. Hutan yang lebat akhirnya menjadi gundul dan gersang, dan akhirnya membuat panas bumi meningkat, karena pemasokan oksigen secara alami semakin berkurang. Jika dalam sebuah lingkungan, hanya terdapat manusia berarti tidak ada keseimbangan. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup yang ada dengan baik. Bagi orang dewasa, mari, didiklah anak-anak sedini mungkin untuk mengetahui betapa pentingnya menjaga dan menghormati mahkluk hidup yang lain di sekitar kita.

3. Menjaga kebersihan lingkungan kota dari sampah plastik.

Agats, selain salah satu kecamatan atau distrik, juga merupakan ibu kota kabupaten Asmat, yang terletak di pesisir Selatan tanah Papua, tepatnya menghadap ke laut Arafura. Agats adalah kota kecil, yang penduduknya bukan saja berasal dari masyarakat asli setempat, namun juga terdiri dari masyarakat pendatang. Jumlah penduduk di kota Agats adalah 76 ribu jiwa. Agats, ternyata mempunyai julukan tersendiri, lho yang sangat unik, dan tentu sebagian dari kita telah mengetahuinya. Bagi yang belum pernah mendengar tentang keunikan yang dimiliki oleh kota Agats, berikut ini adalah tiga diantaranya:

Yang paling nomor satu sebagaimana yang kita ketahui; Agats adalah kota seribu papan. Nah, ini julukan yang cukup terkenal baik secara nasional maupun internasional. Seseorang bisa saja bertanya, "mengapa disebut kota  seribu papan"? karena memang semua bangunan seperti kantor, rumah sakit, puskesmas, hotel, warung makan, rumah warga, jembatan bahkan jalan pun dibangun menggunakan kayu, papan dan tripleks. Kalian akan menemukan semua bangunan dan rumah warga di Agats bahkan di seluruh Asmat, dibangun diatas tanah yang berlumpur hitam dan diatas permukaan air agar terhindari banjir ketika air pasang laut tinggi. Namun seiring waktu yang berjalan, serta kemajuan di bidang infrastruktur, kota Agats mulai mengalami peningkatan dalam pembangunan. Misalnya, jalan utama dan jalan pendukung yang dulu dibangun diatas papan, kini menggunakan cor beton. Demikian pula dengan bangunan lainnya, seperti pelabuhan, bandara Ewer, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats yang baru, lapangan Yos Sudarso, serta jembatan baja satu satunya yang terdapat di kota Agats, yang lebih dikenal dengan nama jembatan Jokowi. 

Kedua, Agats dikenal sebagai kota lumpur. Julukan tersebut tentu sudah tak asing lagi. Kabupaten Asmat memiliki luas 23.748 meter kilometer persegi dan terletak di dataran rendah, berada pada ketinggian 10 dpl. Maka, tidak heran jika semua bangunan: perkantoran, perumahan maupun tempat ibadah di kota Agats dibangun diatas rawa-rawa dan lahan yang berlumpur. Air pasang surut bahkan terjadi setiap hari di beberapa wilayah di Asmat, karena letaknya yang sangat dekat dengan muara sungai yang berhubungan langsung dengan laut lepas. 

Ketiga, Agats disebut sebagai kota ramah lingkungan. Arti ramah lingkungan sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tidak bersifat merusak lingkungan. Bagi sebagian orang, secara khusus para pecinta alam dan lingkungan pasti kedengarannya keren banget bahwa ternyata, Agats merupakan nama sebuah kota di provinsi Papua-Indonesia, yang juga dikenal sebagai kota ramah lingkungan. Di kota ini, warga setempat lebih banyak berjalan kaki, bersepeda dan mengenderai motor listrik. Dengan berjalan kaki, kita tidak hanya menikmati keindahan lingkungan disekitar kita, tetapi juga merasakan manfaat kesehatan bagi tubuh kita. Misalnya, memperlancar sirkulasi darah dan membuat otot kaki kita lebih kuat.  Bersepeda adalah salah satu jenis kegiatan outdoor yang ramah lingkungan dan bebas polusi udara.  Untuk itu, bersyukur kalau di kota Agats ini, masih  banyak warganya yang peduli lingkungan dengan melakukan jenis olahraga atau aktivitas tersebut. Bagi yang pernah mengunjungi kota Agats pasti tahu bagaimana kalian pertama kali mengendarai motor listrik. Apa yang kalian rasakan? Pasti ada rasa nyamannya saat mengendarai, dan mendengar sendiri tarikan motor listriknya yang terasa lebih halus, dan tanpa suara. Tentu agak sedikit berbeda dengan motor yang menggunakan bahan bakar minyak. Benar kan? Motor listrik  maupun sepeda sama-sama merupakan alat transportasi yang hemat energi, bebas polusi udara dan ramah lingkungan. Namun, hal yang menarik dari menggunakan motor listrik adalah kita dapat mengoperasikannya tanpa kunci (keyless) dengan gunakan mode start maupun full remote. Motor listrik juga memiliki bluetooth speaker yang dapat digunakan kapan saja, dengan cara disambungkan ke handphone dan memasang lagu sambil mendengarkannya. Bagian ini, tukang ojek di kota Agats pasti sangat familiar.

Namun, ada satu hal yang menjadi catatan, dan harus menjadi perhatian serius bagi kita yaitu, soal membuang sampah plastik sembarangan di lingkungan kota. Contoh sampah plastik yang paling banyak terdapat di lingkungan: puntung rokok, kantong plastik, bungkus makanan yang berbahan plastik,  plastik cemilan, botol dan penutup aqua dan sejenisnya, dan sedotan plastik. Kadang, secara sadar maupun tidak sadar, kita membuang sampah plastik begitu saja tanpa berpikir dua kali lipat. Padahal kita tahu bahwa sampah ada tempatnya. Bukan seenaknya membuangnya ke selokan, ke atas tanah yang berlumpur atau melemparkannya ke sungai.  Perilaku membuang sampah sembarangan tentu merusak lingkungan. Sampah plastik mengandung partikel beracun yang dapat mencemari air bawa tanah dan membunuh jenis mahkluk seperti cacing, yang mempunyai fungsi sebagai pengurai bahan organik, dan dapat memperbaiki struktur tanah menjadi subur. Sampah plastik juga merusak pemandangan lingkungan yang tadinya kelihatan indah dan bersih.  Oleh sebab itu, sudah saatnya sebagai warga kota Agats yang baik, mari, sama-sama kita mau menjaga dan memelihara lingkungan kota kita, dengan tidak membuang sampah plastik secara sembarangan. Jadikan Agats sebagai kota yang benar-benar rama lingkungan: bebas polusi udara dan bebas sampah plastik. Saya ingin mengutip semboyan kabupaten Asmat yang banyak kali kita dengar bahkan ucapkan:
Ja Asamanam Apcamar, yang berarti maju dalam keseimbangan. 
Semboyan diatas mengandung makna yang dalam. Namun, tidak cukup jika kita hanya berkata-kata saja. Sama halnya, jika kita hanya mendengar. Alangkah baiknya apabila di buktikan dengan tindakan yang konkret. 

SELAMAT MEMPERINGATI HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA, 5 Juni 2022!








Komentar

Popular posts

Kenali 8 Jenis Pohon Yang Terdapat Di Sekitar Lingkungan Kita.

Pujian Dan Penyembahan Dalam Bahasa Tok Pisin Beserta Maknanya.

Memperingati Hari Pohon Sedunia : Simak Delapan Kutipan Pribadi Tentang Pohon.