Kenali 8 Jenis Pohon Yang Terdapat Di Sekitar Lingkungan Kita.

     Peringatan hari-hari penting secara nasional maupun internasional selalu menarik perhatian bahkan minat kita untuk berbagi dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas maupun kegiatan sosial guna meramaikan hari bersejarah tersebut. Sebagai contoh, hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, yang biasa diperingati setiap tahun tepat pada tanggal 10 Januari. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Pohon memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, hewan dan juga tumbuhan. Misalnya, pohon dapat mengurangi efek rumah kaca yang disebabkan oleh gas karbon dioksida yang ada di atmosfer. Pohon juga miliki fungsi sebagai habitat bagi satwa liar untuk mencari makan. 

  Nah, tahukah kalian bahwa di alam hijau yang terdapat di kabupaten Asmat ini, terdapat berbagai jenis fauna maupun flora yang begitu indah dan unik? Misalnya, burung cenderawasih ekor panjang dan puyu salju; tanaman bakau, anggrek hutan, pohon besi dan gaharu. Itulah berkat luar biasa; pemberian Sang Yang Maha Kuasa bagi tanah dan masyarakat Asmat di atas tanah leluhur mereka. Berbicara tentang flora, sebagian dari kita tentu paham dan familiar tentang nama dari beberapa jenis pohon yang terdapat di lingkungan sekitar kita, walaupun mungkin ada yang sama sekali belum tahu tentang nama dari pohon pohon tersebut. Oleh sebab itu, pada tulisan kali ini, saya ingin berbagi sedikit informasi tentang 8 jenis pohon yang banyak kali kita temui di lingkungan sekitar kita berikut ini: 

1. Pohon pucuk merah.

Bagi warga kota Agats, pohon pucuk merah bukan tumbuhan yang asing lagi, bukan? Dalam bahasa Latin disebut Syzygium oleana. Tumbuhan ini memiliki daun berbentuk lancip dan memanjang, serta pucuk yang berwarna merah menyala. Pohon pucuk merah sangat cocok hidup di tempat yang kering ketimbang tempat yang lembab. Keistimewaan dari pohon pucuk merah terletak di pucuk daunnya karena memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan seperti dapat mengobati penyakit sel kanker, dan mengurangi radikal bebas dalam tubuh manusia. Nah, walaupun demikian, tetap hati hati lho guys! Jangan sembarang mencobanya tanpa lebih dulu berkonsultasi dengan dokter spesialis verbal. Pohon pucuk merah merupakan tumbuhan peneduh rumah. Selain itu, pohon pucuk merah dapat dijadikan sebagai tumbuhan penghias rumah yang cantik. Nah, saya yakin, pasti sebagian  bahkan mungkin lebih dari kita yang sudah menanamnya di pekarangan rumah maupun di dalam pot bunga. Bagi yang ingin menanam pohon pucuk merah, caranya sangat mudah. Kalian cukup mengambil steknya dan menanam langsung ke dalam lubang lahan tanah yang sudah disiapkan. Kalian pasti akan melihat hasilnya secepatnya, dan tidak harus menunggu dalam waktu yang lama. 

   
2. Pohon boneka cina.

Pohon boneka cina atau dalam bahasa Latin disebut Radermachera sinica, merupakan salah satu tumbuhan tropis yang hidup dan bertumbuh di daerah lembab atau berair seperti yang terdapat di kabupaten Asmat yang kita cintai ini. Nah, kira kira pohon boneka cina itu seperti apa si? Di Asmat, pohon boneka cina terkenal dengan sebutan lokalnya yaitu 'pohon pits'. Baru tahu ya, guys! Pohon boneka cina atau pits bertumbuh secara liar dan karena jumlahnya yang sangat fantastis, kita dengan sangat mudah dapat menjumpainya di berbagai tempat. Bunga pohon pits mempunyai aroma yang sedap, dan hampir mirip dengan bunga catalpa. Berbentuk seperti terompet, bunga pohon pits berwarna putih hingga kuning pucat. Sayangnya, bunga pohon pits hanya bisa bertahan semalam. Esok harinya bunga tersebut akan layu karena terkena paparan sinar matahari lalu gugur.  Buahnya yang belum matang memiliki struktur yang keras, panjang dan melengkung serta berwarna hijau berbintik hitam. Buah yang telah matang berwarna coklat tua dan di dalamnya terdapat biji biji polong kecil. Biji-biji polong tersebut akan pecah dan mengeluarkan beberapa biji tipis bersayap yang kemudian disebarkan oleh tiupan angin. Pohon boneka cina atau pits memiliki daun berwarna hijau tua mengkilap. Akarnya yang kuat sangat bermanfaat untuk menahan tanah dari bencana banjir. Pohon pits merupakan pohon peneduh rumah karena daunnya yang lebat dan mengkilau dapat memberikan udara yang segar bagi kita. Disisi lain, pohon tersebut kini menjadi semakin populer, karena banyak yang menggunakannya sebagai tanaman indoor. Oleh sebab itu, bagi yang belum pernah memiliki tumbuhan yang satu ini di pekarangan rumah kalian, yuk mari menanam guys. 



3. Pohon pidada atau perepat putih.


Tumbuhan pidada atau perepat putih banyak terdapat di sepanjang tepian sungai atau rawa-rawa di Asmat. Tumbuhan tersebut dalam bahasa Latin disebut Sonneratia alba. Kita juga bisa menjumpainya di sekitar lingkungan rumah, kantor, jalan setapak ke kebun, bahkan di sepanjang jalan raya beton di kota Agats.  Pohon perepat atau pidada dalam bahasa Asmat disebut autoDalam percakapan sehari-hari, pohon perepat putih atau pidada terkenal dengan sebutan 'pohon buah bintang'. Mengapa disebut pohon buah bintang? Karena menurut masyarakat lokal disini, kelopak dari buahnya mirip seperti bintang. Kemudian, bunga dari tanaman perepat putih atau pidada berwarna putih dan memiliki tangkai yang pendek. Tabung kelopaknya mirip seperti lonceng. Daun pidada atau perepat putih berwarna hijau dan berbentuk bulat telur. Buahnya berwarna hijau, dan memiliki tekstur yang keras dan berbentuk bulat. Buah perepat putih dapat dimakan mentah dan rasanya asam. Isinya berwarna kemerahan dan terdapat banyak biji-biji putih kecil. Pohon perepat paling banyak disukai oleh anak-anak. Kita dapat menyaksikan mereka dengan penuh semangat memanjat pohon tersebut lalu memetik buahnya dan langsung memakannya tanpa harus dicuci. Sebagai salah satu jenis tumbuhan mangrove, akar dari pohon perepat bermanfaat untuk menahan tanah dari bencana alam. Selain itu, pohon pidada atau pohon bintang berfungsi sebagai habitat, tempat berlindung bagi burung-burung disekitarnya, dan juga memiliki manfaat penting dalam hal penyimpanan karbon. Kita harus tahu nih bahwa selain perepat putih, ada perepat merah juga lho di alam rawa Asmat yang begitu indah dan unik. Jika kalian mau, kalian bisa melakukan pengamatan sendiri di sekitar tempat tinggal kalian. 








4. Pohon bakau/mangrove.

Manggrove

Siapa si yang tidak pernah melihat atau mendengar tentang pohon bakau atau mangrove? Kebanyakan dari kita tentu tahu, apalagi kita yang tinggal dan menetap di kabupaten Asmat. Di Asmat, hampir seluruh wilayahnya adalah rawa sehingga sangat mudah bagi kita untuk melihat dan menjangkau pohon bakau secara langsung. Nama Latin dari pohon bakau adalah Rhizophore, dan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, hewan dan juga lingkungan. Misalnya,  pohon bakau dapat melindungi tanah di sekitar laut, dan menjadi habitat unggul bagi organisme laut seperti udang, kepiting dan alga. Pohon bakau memiliki peranan yang krusial sebagai rantai makanan bagi jenis ikan-ikan kecil yang ada di laut. Kita mestinya kagum dan bersyukur kepada Tuhan Sang pencipta bahwa kita masih dapat melihat tumbuhan yang super duper unik ini disekitar kita. Bayangkan saja jika hutan bakau dibabat habis? Kita tentu akan mengalami bencana alam seperti abrasi dan kebanjiran yang luar biasa. Oleh karena itu, sebagai warga bumi yang sadar akan pentingnya memelihara lingkungan; kita harus tetap menjaga dan melestarikan pohon bakau yaitu dengan cara menanam ulang. Ini merupakan hal yang sederhana, namun sangat berguna bagi kelangsungan hidup dari tumbuhan bakau itu sendiri, dan dampaknya tentu akan kita rasakan. 

5.Pohon bakau anona.


Pohon bakau anona atau dalam bahasa Latin disebut Annona glabraa, merupakan tumbuhan yang menyukai lahan yang basah, dan sangat toleran terhadap air asin. Sebutan lain dari bakau anona adalah: apel monyet, apel kolam atau apel buaya. Nah, sebagian besar masyarakat di Asmat menyebutnya 'pohon kayu merah' karena isi pohon tersebut berwarna merah. Pohon bakau anona memiliki buah yang berukuran bulat, berwarna kuning-kehijauan dan mirip dengan buah apel. Walaupun memiliki buah yang indah dan sangat menggoda, buah pohon bakau anona sangat jarang ditemukan, secara khusus pada pohon yang masih sangat muda. Bakau anona memilik batang tunggal dan berwarna abu-abu. Sementara daunnya berbentuk lonjong tetapi meruncing di bagian pangkal dan runcing pada ujungnya. Pohon bakau anona juga sering disebut 'pohon semi-gugur. Ada saat tertentu dimana kalian dapat menemukan daunnya yang sudah tua akan berguguran secara alami sama seperti tumbuhan yang mengalami musim gugur pada umumnya. Semua dedaunan hijau akan berubah warna menjadi kuning lalu gugur satu persatu hingga habis dari ranting pohon. Perubahan bak musim gugur tersebut, dapat disebabkan oleh timbulnya suhu yang sangat panas. Nah, bagi warga kota Agats yang ingin melihat pohon bakau anona secara langsung; kalian cukup pergi ke jalan Flomorus dan jalan Zegwaard, atau kalian juga bisa tengok disekeliling tempat tinggal kalian. Siapa tahu kalian mendapatkannya.  Suasana daun yang rontok akan menarik perhatian setiap orang yang melihatnya, dan tentu sangat menyenangkan, bukan?  So, bagi yang belum pernah menanam pohon bakau anona, ayo segera menanamnya. Kalian tidak akan rugi memiliki salah satu tumbuhan yang unik ini di pekarangan rumah kalian.

6. Pohon waru.

Di kabupaten Asmat, terdapat salah satu pohon yang tak jauh kalah indah dan menarik jika ingin diteliti. Namanya pohon waru atau dalam bahasa Latin adalah Hibiscus tiliaceus, dan Portia tree dalam bahasa Inggris. Pohon waru tergolong dalam tumbuhan kapas-kapasan. Oleh sebab itu, sering pula disebut pohon kapas. Nah, tentu banyak diantara kita sangat familiar dengan tumbuhan yang satu ini, karena banyak sekali terdapat di semak belukar, ruas jalan, dan sepanjang tepian pantai maupun sungai di kota Agats. Pohon waru memiliki batang pohon yang sedang, namun memiliki segudang manfaat. Pertama, akar pohon waru sama seperti jenis tumbuhan mangrove lainnya yaitu mampu menahan tanah dari bencana longsor atau banjir. Uniknya, akar pohon tersebut tidak merusak jalan atau bangunan disekitarnya. Sementara, bunga pohon waru berwarna kuning cerah hingga jingga serta memiliki pangkal berwarna ungu yang cantik. Saat menua, warnanya akan berubah menjadi coklat kemerah-merahan lalu gugur. Kedua, daunnya. Daun waru berbentuk bundar telur dan ternyata mempunyai manfaat bagi kesehatan manusia. Misalnya, kita dapat menggunakan daunnya untuk mengobati luka bakar, batuk dan juga pendarahan pada tubuh. Pohon waru merupakan pohon penedu yang indah, yang dapat memberikan kesejukan bagi kita dari terik matahari. Nah, untuk program penghijauan, selain pohon pits, besi, merbau, kayu merah dan bakau yang banyak diminati oleh masyarakat dan pemerintah kabupaten Asmat; pohon waru kini menjadi salah satu tumbuhan yang tak kalah penting. Selain berguna bagi kehidupan manusia, pohon waru juga bermanfaat bagi  pelestarian lingkungan yang hijau, bersih dan sehat. 

7. Pohon nipah. 






Pohon nipah adalah salah satu jenis tumbuhan palma yang terdapat di pesisir atau tepian sungai dan rawa-rawa tropis seperti di wilayah kabupaten Asmat. Tumbuhan nipah dalam bahasa Latin adalah Nypa fruticans. Kita dapat menjumpai begitu banyak pohon nipah yang bertumbuh secara liar di pinggir sungai ketika kita sedang bepergian menggunakan transportasi laut. Pohon nipah tergolong dalam keluarga kelapa sawit. Oleh karena itu, kedua-duanya terlihat sangat mirip. Nah, ngomong-ngomong; ada nga manfaat dari pohon nipah? Tentu ada dong, guys! Pohon nipah memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia dan juga bagi ekosistem laut. Contoh, daun nipah  yang hijau, setelah dianyam, kemudian dapat digunakan sebagai atap rumah seperti rumah singgah sementara atau bevak yang seringkali kita jumpai di pinggir sungai di kabupaten Asmat. Dari daun nipah pula, kita dapat membuat anyaman tikar, topi atau keranjang. Selain daun, getah dari batang pohon nipah dapat berfungsi sebagai bahan baku gula. Kemudian, buah nipah sendiri memiliki khasiat tersendiri bagi kesehatan tubuh. Misalnya, dapat mengurangi radikal bebas dan racun, serta mampu mencegah penyakit diabetes. Nah, untuk ekosistem laut, sudah tentu kita tahu bahwa akar pohon nipah sangat kuat untuk menahan tanah dari abrasi. Selain itu, akarnya juga berfungsi sebagai sarang yang dapat melindungi ikan maupun burung yang ada disekitarnya. Oleh sebab itu, bagi kalian yang memiliki pohon nipah di pekarangan rumah, ingat ya, jangan langsung menebang pohonnya jika kalian sudah tak ingin melihatnya lagi, karena, satu saat nanti pasti kalian akan membutuhkannya, trust me. 

8. Pohon sagu.

Pohon sagu merupakan salah satu tumbuhan  khas rawa yang memiliki nama ilmiah Metroxylon sagu. Pohon sagu bukan saja terdapat di pulau Papua, tetapi juga di beberapa wilayah lain di Indonesia: Sumatra, Sulawesi, Aceh, Riau dan Maluku. Banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari tanaman sagu. Misalnya, akar pohon sagu dapat mengobati bakteri yang menimbulkan penyakit dalam tubuh kita seperti diare dan keracunan. Sementara, tepung sagu yang diambil dari batang pohonnya dapat diolah menjadi berbagai jenis olahan yang lezat seperti kue sagu kering, sagu martabak, sagu lempeng dan sagu forno. Tepung sagu disisi lain dapat diolah menjadi makanan sehari-hari yang biasa dikenal dengan sebutan 'papeda'. Nah, papeda panas sangat cocok jika disantap dengan ikan kua kuning dan sayur kangkung tumis. Kemudian, pelepah sagu dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Pelepah mudah dapat digunakan sebagai lantai, dan yang sudah tua berwarna coklat, dapat digunakan sebagai dinding rumah. Kemudian, daun sagu dapat digunakan sebagai atap rumah, dan kerajinan tangan seperti tas keranjang dan tikar. Di Agats, ada sebagian rumah warga yang masih menggunakan atap rumah dari daun sagu. Nah, walaupun terlihat sederhana, namun sangat ramah terhadap lingkungan. Pucuk sagu muda yang bewarna putih cerah dapat dimakan mentah, tetapi juga dapat diolah menjadi sayuran. Daun sagu muda juga dapat digunakan sebagai bahan dekorasi pada even maupun acara tertentu. Walaupun pohon sagu sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, namun sangat disayangkan, karena pohon yang disebut sebagai tumbuhan sakral bagi masyarakat Papua, kini sedang mengalami kepunahan. Hutan sagu yang lebat ditebang habis karena berbagai alasan. Salah satunya adalah pembangunan. Oleh karena itu, jika sampai hari ini, kita masih dapat melihat pohon sagu, maka bersyukurlah. Ajarilah anak cucu kita tentang betapa pentingnya memelihara dan melindungi serta melestarikan tanaman pohon sagu, karena suatu saat mungkin, kita tak dapat menemukannya lagi. Who knows?


Demikian 8 jenis pohon yang bisa saya bagikan melalui tulisan saya kali ini. Semoga bermanfaat!



















Komentar

Popular posts

Pujian Dan Penyembahan Dalam Bahasa Tok Pisin Beserta Maknanya.

Memperingati Hari Pohon Sedunia : Simak Delapan Kutipan Pribadi Tentang Pohon.